Nicaragua – yet to be discovered







Berawal dari buku panduan wisata Amerika Tengah yang saya baca, akhirnya saya mantap memilih Nikaragua sebagai negara pertama di benua tersebut untuk saya kunjungi, walaupun banyak kerabat yang meragukan bahkan menentang pilihan tersebut hanya karena Nikaragua sering terlihat tampak di layar TV dan koran-koran karena reputasi negara ini yang penuh dengan berita civil war, eitss tapi itu dulu, saat ini Nikaragua merupakan negara aman dan tentram sehingga tepat untuk dijadikan pilihan berpetualang.

Negara Nikaragua yang adalah sebuah negara berbentuk Republik di Amerika Tengah terletak berbatasan dengan Honduras di sebelah utara, Kosta Rika di selatan, Samudera Pasifik di Barat dan Laut Karibia di timur. Mereka dianugerahi lahan yang luas dan bahkan Nikaragua merupakan negara terbesar di benua Amerika Tengah.
Nama Nikaragua aslinya berasal dari potongan kata Nicarao dan Aqua. “Nicarao” adalah nama suatu suku di pesisir Lago Nikaragua dan kata “Agua” yang berarti air dalam bahasa Spanyol.

Rakyat Nikaragua adalah rakyat yang bangga, bangga akan asal usul dan heritage nya, bangga akan musik yang mereka miliki, bangga akan alam yang mereka tinggali sampai dengan kebanggaan akan talenta seni berpuisi yang mereka terima dari sang pencipta. Mereka cenderung hidup dalam vitalitas dan kemampuan untuk menikmati hidup dengan cara yang kadang-kadang masyarakat yang lebih sejahtera tampaknya telah lupa. Keramahan rakyatnya, pesona dan ketulusan mereka menjadi salah satu atraksi terbesar bangsa ini.




GRANADA
Granada menjadi kota pemberhentian pertama saya di negaranya Daniel Ortega ini. Kota ini merupakan pusat kolonialisme semasa kekuasaan Spanyol di Nikaragua, latar belakang sejarahnya membuat saya menetapkan inilah kota pertama yang akan saya jelajahi.
Aroma sisa-sisa kolonial masih sangat terasa terhirup dari setiap interior dan eksterior bangunan yang ada. Rumah penduduk yang rata-rata di cat dengan shocking color dan tata letak taman di tengah-tengah ruang tamu setiap rumah sungguhlah menawarkan estetika keindahan yang sempurna.
Granada merupakan kota gambaran Eropa pertama di dataran Amerika, dibangun pada tahun 1524 oleh bangsa Spanyol dan menjadi bukti sejarah invasions, perang dan perjuangan rakyatnya.

Adalah gereja Cathedral yang menjadi icon kota ini, terletak di tepat titik pusat kota, gedung gereja yang di cat dengan warna kuning mustard dan kubahnya dicat warna merah muda, memang nampak sangat unik, tak heran bangunan gereja nyentrik ini kerap menghiasai setiap lembar kartu pos ataupun pernak pernik suvenir lainnya.
Tepat di depan gedung gereja Cathedral ini, terdapat alun-alun kota dimana segala aktivitas penduduk terjadi disini, lokasi strategis dimana mulai dari street vendor, pengamen sampai dengan penjual suvenir berkumpul.
Untuk menikmati secara maksimal keindahan kota kolonial penuh sejarah ini, disarankan untuk melakukannya dengan berjalan kaki. Untuk menikmati secara maksimal keindahan kota kolonial penuh sejarah ini, disarankan untuk melakukannya dengan berjalan kaki.


Tour dengan berjalan kaki dapat dimulai dari Calzada yang membentang dari Plaza Mayor dan katedral dimana sepanjang jalan terdapat boulevard pohon – pohon yang rindang. Plaza Mayor yang merupakan jantung kota ini, seperti hal nya terdapat di hampir setiap kota besar dari Amerika Latin, ini merupakan alun – alun yang terkenal dimana segala aktivitas penduduk terjadi disini, lokasi strategis dimana mulai dari street vendor yang menyajikan kopi dan makanan ringan, sekelompok pengamen, para wisatawan sampai dengan penjual suvenir berkumpul.


Nikaragua pada umumnya dan Granada pada khususnya memiliki sistem penyebutan alamat yang unik dan cenderung aneh, dalam sistem ini tidak terdapatnya nama jalan dimana untuk para pendatang sangatlah menyulitkan dan bisa menyebabkan tersesat, berbanding terbalik dengan rakyat asli yang sangat bangga dengan sistem ini. Mereka menggunakan titik penunjuk arah tertentu sebagai referensinya, seperti bangunan gedung terkenal, perusahaan atau gereja sebagai titik penunjuk arahnya, misalnya “dari gereja Calvario, 1 blok menuju selatan dan 2 blok menuju timur “ , entah bagaimana nasib pak pos saat mereka melaksanakan dinasnya.
Selain menikmati kota dengan berjalan kaki, pilihan lain yang cukup nyaman adalah dengan menyewa delman atau kereta kuda, sang pengendara delman yang sekaligus menempatkan dirinya sebagai tour guide ini paham betul tentang selak beluk sejarah kota dan juga nama-nama dan sejarah banyaknya gereja yang nantinya akan dilalui.


ISLA DE OMETEPE
Puas mengelilingi kota Granada selama 4 malam, perjalanan saya lanjutkan kembali, selain Granada yang merupakan kota favorit para wisatawan, Isla De Ometepe juga merupakan top destination, Isla berarti pulau dalam bahasa Indonesia. Berbekal peta, buku panduan dan kamus bahasa Spanyol, saya niatkan untuk menuju kesana dengan menggunakan transportasi bis umum, inilah salah satu kenikmatan yang saya rasakan setiap kali traveling, berbaur dengan rakyat lokal dan berkomunikasi dengan mereka merupakan part of my travel goal, banyak hal yang dapat saya pelajari bahwa happiness actually just around the corner, rakyat Nikaragua dengan masa lalu politik mereka yang memprihatinkan membuat mereka hidup sangat miskin, tapi walaupun demikian mereka tetap bisa tersenyum dan ramah, terlebih kepada wisatawan yang mampir ke kota mereka, mereka sadar benar bahwa selain pertanian, sektor pariwisata lah yang menghidupkan mereka.


Ometepe yang terdiri dari 2 kata yaitu Ome ( berarti: dua ) dan Tepe ( berarti: gunung ), sesuai arti namanya pulau ini memang terbentuk karena diapit oleh 2 gunung besar yaitu Gunung Concepción dan Gunung Maderas. Gunung Concepción merupakan gunung merapi yang masih sangat aktif sementara Gunung Maderas merupakan gunung tidur yang nonaktif.
Kapal feri yang membawa saya akhirnya tiba juga di Moyogalpa yang adalah kota utama dari pulau ini, di pelabuhan banyak tersedia jasa sewa mobil yang bersedia mengantar para pendatang sampai ke tempat penginapan. Setelah tawar menawar dan menyepakati harga untuk sewa mobil tersebut, sang supir segera membawa saya menuju salah satu hotel yang terbaik yang ada di Isla De Ometepe, siapa sangka bahwa ternyata lokasi hotel saya menginap itu terletak cukup jauh dari pusat pelabuhan, saat itu waktu menunjukkan pukul 6 sore dan berangsur-angsur gelap, ditambah hujan deras dan kontur jalan yang rusak tanpa penerangan yang cukup, perjalanan melelahkan menuju hotel itu ditempuh kurang lebih hampir 2,5 jam lamanya.
Pagi hari nya saya baru bisa menikmati keindahan Isla De Ometepe dengan lebih jelas, Danau Nikaragua yang mengelilingi pulau ini terlihat seperti laut saking luas nya, danau inipun mengalami pasang dan surut layaknya laut. Danau Nikaragua ini juga merupakan rumah bagi ikan hiu air tawar, hiu-hiu ini ber migrasi bertahun-tahun yang lalu dari Rio San Juan melewati Laut Karibia, dan tampaknya ikan-ikan hiu tersebut dapat beradaptasi dengan air tawar dan bertahan hidup disana.

Saat berada di Isla de Ometepe, mengunjungi air terjun San Ramon adalah suatu keharusan.
Dengan bantuan pihak hotel, mereka menyediakan kendaraan menuju ke pusat kota San Ramon, setiap orang hanya dikenakan biaya $10 saja dimana sudah termasuk paket makan siang dan pemandu wisata yang merangkap sang supir itu sendiri.
Walaupun medan treking ini cukup berat untuk saya yang adalah beginner’s tracker tapi rasa amazing terhadap alam Nikaragua membuat rasa lelah saya pupus begitu saja, terbukti jarak sejauh kurang lebih 14 kilometer menuju air terjun San Ramon terasa tak begitu jauh, apalagi setelah mendengar suara air terjun yang semakin dekat semakin jelas terdengar.
Tatkala mata ini menangkap derasnya air yang turun dari bebatuan, segera saya bergegas untuk menikmati rasa segarnya, maklumlah cuaca saat itu sekitar 35 derajat panasnya, rasanya cocok untuk berenang di bawah pancoran air alami.
Selama di Ometepe, banyak ditawarkan paket wisata yang memacu adrenalin, selain treking ke Air terjun San Ramos , tersedia juga hiking ke Gunung Maderas dan Concepción , berkuda, rafting, bersepeda sampai dengan bungee jumping.

KULINER DI NIKARAGUA



Berkunjung ke suatu negara tanpa menikmati makanan khas negara tersebut rasanya kurang lengkap, Adalah Gallo Pinto yang adalah menu khas Nikaragua dan juga negara tetangga seperti di Kosta Rika, menu yang satu ini merupakan perpaduan nasi putih dengan kacang merah, disajikan bersama dengan ayam goreng, pisang goreng dan salad sayuran khas Nicaragua, saya cukup menikmati menu khas Nikaragua ini karena paling tidak ada menu nasi di setiap penyajiannya. Jika di menu makanan tertulis menu platanos fritos, jangan lupa dipesan yah, sebenarnya menu itu adalah pisang goreng yang penampakkannya pun seperti pisang goreng ala Indonesia.


Nicaragua is a safe, friendly and "off the beaten track" nature- and culture destination for travelers. Certainly if you prefer to truly discover and experience a new exiting destination, rather than following a well-worn path to one of the more popular tropical destinations, Nicaragua is the place to go!
Adios Nikaragua!






The Facts
  • Mata uang : Cordoba ( 1NIO = Rp. 390,-)
  • Bahasa Nasional : Spanyol
  • Country International Call : + 505
  • Bulan terbaik untuk berkunjung : November – Maret , April dan Mei setelah hari raya Paskah


No comments:

Post a Comment

Friends, Thank you so much for reading + supporting my blog, and for taking the time to leave me a comment.
Your comment support truly means so much to me.
Have a lovely day! xo, Jalan2Liburan

INSTAGRAM FEED

@soratemplates